Selasa, 31 Agustus 2010
skripsi....skripsiii....skripsiiiiiiiii....
Okey... what's the problem?
1. Gw nggak pinter2 amat! Gw ini orang yang kualitatif luar biasa.... jadi kalau mau tinjauan filosofis dari suatu ilmu gw dibisa-bisain deeeeh. Gw paham betul sebuah teori dari mana, untuk apa, dan mengapa harus begitu. Kalau ada yang tanya asumsi-asumsi apapun gw juga masih paham! The problems are... gw terlalu takluk sama yang namanya hal-hal kuantitatif... gw juga aneh, kayaknya dulu waktu SMP dan SMA gw nggak bisa fisika tapi gw suka setengah mati pelajaran itu! Tapi kenapa gw agak alergi dengan matematika murni ya? UNBELIEVABLE!
Kalau begitu ambil topik yang kualitatif!
Oh! tidak semudah itu... sebagai cicit-cicit Milton Friedman (ini tokoh kenamaan ekonomi moneter) mau nggak mau dunia ekonomi diperbudak ekonomi kalkulatif yang semuanya pake itung-itungan! Selain itu karena gw suka main api... gw punya prinsip bodoh "Buat apa gw belajar kalau udah pintar?" Lha.... secara teori yang masih diragukan keabsahannya itu seharusnya gw "nekad" ambil topik yang ekonomometrikanya bisa bikin beruban dong! otak, hati, dsb...udah paradox deh di badan gw!
Huwaaaaaaaaa..... FYI juga ya, jauh dalam hati terdalam gw, gw mau lanjutin sekolah (kalau ada rizqinya *aamiin*) hal-hal yang humaniora banget deh! So.... bye ilmu pasti yang hanya berusaha memastikan ilmu-ilmu lain yang menurut gw begitu dinamis dan nggak bisa asal maen kuantitatif aja--> alibi orang yang kurang lihai matematika :D
2. Saya ingin cepat lulus.... huwaaaaa, I have extraordinary life. Apapun di balik itu semua, gw semakin menyadari bahwa gw harus cepat lulus. Ini perkara serius, bukan cuman menyangkut idelisme gw sebagai mahasiswi tapi juga idealisme gw sebagai manusia *cieeeeee keren kan bahasanya, walau lebay*
Masalahnya adalah... idealisme itu terganjal dengan idealisme gw sebagai mahasiswi. In the end of my undergraduate student, I hope I can give the best for my university and my society... gw mungkin mengalami krisis kepercayaan diri aja kali yaaaa.... gw baca puluhan buku dan jurnal, gw temukan puluhan topik yang menarik, bodohny adalah... tidak ada satupun yang gw rasa sebagai yang paling WAH dan best of the best... gw nulis resume dari semua pemikiran gw.... gw print... dan? gw robek... gw kucek kucek.... gw buang... alasannya? gw temukan kebodohan sana-sini dari setiap yang gw tulis.
Gw kesel sama diri sendiri saat ada berbagai manusia minta saran ke gw... okey gw kasih saran dengan gegap gempita karena gw memang punya bakat terpendam sebagai kritikus. Kerennya, mereka yang gw kasih saran akhirnya lebih mantap menentukan segala-galanya. Gw? jutaan hal beterbangan di kepala gw... haruskan kepala gw juga diiket biar nggak ikut terbang.
Oh! Ya Allah... I'm totally stuck! Hamba sadar betapa luas ruang lingkup ilmu-Mu, begitu luasnya sehingga semua hal nampak begitu krusial untuk dipahami... Ya Allah... hamba bahkan tidak tahu apa yang salah dengan hamba, sama sekali tidak tahu.
Jadi teringat perkataan ayah sewaktu Beliau masih ada, " Suatu hari akan tiba saatnya kamu merasa tidak tahu apa-apa, saat itu muncul saat kamu semakin banyak dan dalam mempelajari ilmu-ilmu Allah. Kamu akan sadar betapa kecilnya kamu dan betapa dangkalnya ilmu yang selama ini kamu peroleh. Lalu apakah itu menjadi suatu alasan untuk mundur? Tidak! Itu adalah alasan utama mengapa hidup harus menjadi proses belajar seumur hidup, setidaknya dengan itu kamu bisa menjadi lebih rendah hati dan bijak hadapi hidup"
Ho~ hebat kan gw masih inget :D inget laaaaah wong dari jaman dahulu kala gw meragukan keabsahan kata-kata itu :) sekarang semuanya terlihat shahih sekali di mata gw...
Apapun yang terjadi nanti... Biarkan Allah tentukan jalan terbaiknya untuk hamba-Nya yang sedikit bebal ini... Setidaknya gw percaya bantuan Allah itu nyata sekali :)
Doakan saya yaaaaa saudara-saudara :D.....
Kamis, 26 Agustus 2010
when I have no one to talk to....
Sometimes, I want to tell everything to someone who can become my problem solver, but unfortunately I haven't found he/she yet. I believe that everybody in this world live with their own problems, try to solve it as soon as possible and as best as they can do. I sure that everyone mustn't too mushy in facing all reality in this world... I see that...I understand that... and I have no doubt about that.
But once in a while I want to talk with "another human" in this world... I know that Allah always has something best behind every life obstacles. But in my opinion, God answer usually too philosophical, somewhile God answers can we get from learning our past experiences or maybe from another person... the problem is... which experiences? how can we learn it? or if we want to share with other, what kind of "human" that we can ask for it? Is everyone are good friends to talk?
Let me answer the last question.... there are limited person that can be our best choice to share.... to talk.... to tolerant... though there are many humans live in this big world, but it's difficult to find the truthful one!
Huffffft.... okey never mind. I'm just a little bit tired and frustated and think that everything aren't going well... that's why maybe this posting seems like something silly *and I feel it either*
Okey, thank you for reading :) sorry to show you unpleasant posting.
Minggu, 15 Agustus 2010
Karena semua orang [pasti] juga sedang sibuk berjuang...
"Tolong jangan bicara seperti 'Yang berusaha keras hanya aku sendiri' pasti semua sudah berlatih sama giatnya denganmu! Yang seperti itu memang sudah sewajarnya" (Adamski-piano no mori, dengan perubahan tanpa menghilangkan makna aslinya)
Ya! gw ini salah satu mahasiswi yang beruntung....
Gw nggak pintar-pintar amat loh.... gw sering mengisi kertas ujian dengan coretan-coretan karena gw nggak tau jawabannya
Kaget juga karena kemudian ada beberapa anak yang kayaknya kok ngeliat gw "Wuaaaah" banget
Sejak gw jadi pembicara pas masa perkenalan fakultas dan departemen, gw jadi sering dapet pertanyaan "Seberapa keras perjuangan kakak hingga sampai seperti ini?
Okey.... mari gw jawab pertanyaan itu sejujur-jujurnya saat ini juga...nggak pake EYD ya jawabannya :D yang penting tersampaikan laaaaah
1.) Saat gw mulai malas berjuang
2. Saat gw mulai malas berjuang
TAMBAHAN
Itu juga alasan kenapa gw selalu agak "sarkasme" saat denger orang yang ngomong "Aduh... gw kan capek,Mon ...lu sih enak, coba gw? kan gw pagi bla...bla...bla... siang bla...bla...bla...bla...." Halaaaaaaah.... males nggak sih dengernya! Seakan-akan orang seperti itu yang paling capek sedunia! Apa dia sudah membuktikan dengan bukti kuantitatif dan atau kualitatif untuk membuktikan perkataan dia! Huuuuuuuuuuuummmmpppppphhhhh! Bukan berarti gw golongan yang mendukung pekerjaan harus 24 jam sehari full ya.... NO! bukan begitu! (gw juga baca tentang HAM :) jadi gw bukan orang kejam kok) gw hanya nggak suka saat ada orang yang "sombong" dan merasa dia paling menderita lah.... paling capek laaaah... paling sial laaaah.... paling paling yang jelek-jelek lah. Jahat sih emang ... but in my opinion, both economics and LIFE are science of choice! Hidup juga sebuah "ilmu" mengenai "pilihan"... saat ingin meraih sesuatu memang ada beberapa yang harus dikorbankan (bila Anda suka buku ekonomi coba cari tentang hukum pareto) cobaan itu biasa kawan... yang luar biasa adalah saat kita bisa bangkit dan menghadapi semua cobaan tersebut
Huft.... kok nulisnya jadi pake emosi nih... tapi sudahlah
So far... gw sudah mulai bertobat di ramadhan ini, mencoba nggak males lagi, encoba melakukan sesuatu tanpa nunda, mencoba setiap kesempatan yang Allah kasih ke gw.... capek sih.... tapi rasanya lebih berarti aja. Satu-satunya yang belum bisa adalah berhenti ngomel-ngomel
Pokoknya... temanku sekalian, berhenti tanya "Apa kiat-kiatnya?" ke gw.... yaaaaaa jawaban gw pasti gitu-gitu aja, gw itu cuman tipe orang yang jalanin hidup as best as I can do... and just the way I am... gitu aja, kalau waktu KIR dulu temen gw nyebutnya hukum GAUSS (GAUSS= Gak Usah Susah-Susah)
Eh udah ah...kata penutup itu harus berkesan nih.... apa ya??? oh iya ada quote yang bagus,
If you try and fail you will learn, if you never try, you will never learn. -James Loughlin-
So happy trying.... and you'll impressed with everything that you'll get soon... I wish for everything best for us, insya Allah :)
Okey.... see you later
Rabu, 04 Agustus 2010
Karena aku tidak ingin seperti layang-layang….
“Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.Aku melihat air menjadi rusak karena diam dan tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenangSinga jika tidak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaranJika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandangBijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan."Imam Syafii—ditulis ulang dari buku “Negeri 5 Menara yang dikarang A.Fuad---
Pahamilah apa yang sebenarnya ada di dalam pikiranku…
Aku hanya tidak ingin menjadi layang-layang yang seakan-akan terbang bebas melintasi angkasa, menantang angin, mengejar burung-burung… namun pada kenyataannya layang-layang terbang dengan sangat tidak leluasa… layang-layang terbang karena intervensi orang lain. Sampai kapan pun ia tidak akan bisa melintasi angkasa yang luas, selamanya ia tidak akan terus menerus menantang angin, apalagi berusaha mengejar burung-burung di angkasa, bahkan bila kemudian senar layangan itu putus… ia hanya bisa terbang tanpa kendali, menyangkut di pepohonan atau kabel-kabel listrik. Tolong pahami bahwa aku tidak mau dan bahkan mungkin aku sudah bosan menjadi LAYANG-LAYANG!
Aku iri pada bangau… bagiku Tuhan mengajarkan banyak hal dari mahluk soliter dan pendiam ini. Ya! Mereka memang penyendiri dan tidak dianugerahi syrinx sehingga mereka tidak bisa membuat kehebohan dengan suara yang memekik, mereka pun mungkin bukan termasuk burung yang begitu cantik. Namun lihatlah saat mereka memutuskan untuk pergi terbang bermigrasi ke tempat yang begitu jauh… dengan sangat tulus mereka membentuk kelompok-kelompok kecil yang begitu akrab, tanpa egoisme, tanpa keterpaksaan, hanya sebuah ikatan kokoh karena kesamaan visi dan tujuan mereka. Mereka kemudian terbang tanpa intervensi! Mereka begitu teguh mencapai tujuan mereka tanpa terlalu ambil pusing dengan apa yang kira-kira akan menghalangi mereka. Mereka bebas lintasi angkasa, menantang angin, dan bertemu dengan sekawanan burung lain di angkasa. Mereka terbang dengan bebas mungkin karena seluruh tubuhnya menjadi ringan karena mereka tidak pernah membawa rasa egois dan angkuh yang seringkali dibawa makhluk-makhluk yang konon paling sempurna di muka bumi ini…. Sempurna sekali sehingga seringkali lupa untuk belajar melalui hal-hal kecil.
Percayalah…kelak aku akan terbang seperti bangau…
Biarkan aku terbang seperti bangau, dengan segala kekuranganku… tanpa peduli dengan apa yang dikatakan makhluk lain tentangku. Biarkan aku terbang sesuai dengan tujuan yang telah aku tetapkan dalam hati dengan begitu teguhnya, dan lalu biarkan aku menemui species-species serupa yang punya prinsip yang hampir sama denganku, biarkan kemudian aku terbang dan menunjukkan bahwa untuk terbang tidak perlu intervensi dari manusia jenis apapun… tidak perlu takut dengan halangan yang mungkin akan terjadi… tidak perlu mempertahankan keegoisan dan kesombongan, hanya perlu bahu membahu saling menolong. Yaaaaa…mungkin lelah luar biasa, tapi itu semua akan hilang seiring dengan berjalannya waktu.
Setidaknya percayalah kelak akan aku tunjukkan betapa hidupku akan bagai bangau yang terbang…bukan seperti layang-layang rapuh yang menatap langit dengan senyum miris…
(buat yang kaget tiba-tiba gw nulis hal yang abstrak kayak begini....hmmmm... jangan khawatir :) seorang marissa masih baik2 saja, hanya saja dia sedang dalam pemikiran mendalam tentang kehidupan he1000x....ukuk----uhuk----uhukkkkk----- :) )
Lepas dari itu semua....I love you all~~~ thank you for enjoying my blog :)
